Rabu, 20 September 2023

Manfaat Portofolio Digital Bagi Guru (Penggerak) dan Cara Membuat Portofolio Digital Menggunakan Blogger

Portofolio digital bagi guru penggerak adalah sebuah kumpulan dokumen, proyek, dan bukti kinerja yang disusun secara digital untuk merefleksikan pencapaian, kompetensi, dan kontribusi seorang guru yang berperan sebagai penggerak atau pemimpin di bidang pendidikan. Portofolio ini memiliki tujuan untuk menunjukkan kemajuan dan dampak positif yang telah dihasilkan oleh guru penggerak dalam konteks pendidikan. Berikut adalah beberapa elemen dan manfaat dari portofolio digital bagi guru penggerak:

Elemen-elemen Portofolio Digital Guru Penggerak:

  1. Deskripsi Profil Guru: Ini mencakup informasi pribadi guru, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja.
  2. Visi dan Misi: Guru penggerak dapat menjabarkan visi dan misi mereka dalam memimpin perubahan dalam sistem pendidikan.
  3. Dokumen Pendidikan: Ini termasuk transkrip akademik, sertifikat pelatihan, dan kualifikasi lainnya yang relevan.
  4. Dokumen Proyek: Portofolio dapat berisi deskripsi proyek-proyek pendidikan yang telah dikerjakan oleh guru penggerak, termasuk tujuan, metode, hasil, dan dampaknya.
  5. Materi Pelajaran: Guru penggerak dapat membagikan materi pelajaran atau sumber daya yang telah mereka kembangkan.
  6. Bukti Kinerja: Ini mencakup data dan statistik yang menunjukkan peningkatan prestasi siswa, kehadiran, atau pengurangan tingkat putus sekolah yang terkait dengan upaya guru penggerak.
  7. Rekomendasi dan Testimoni: Guru penggerak dapat menyertakan rekomendasi dari rekan sejawat, atasan, atau pemangku kepentingan lainnya yang mengakui kontribusi mereka.
  8. Catatan Refleksi: Ini adalah refleksi pribadi guru penggerak tentang pengalaman, pembelajaran, dan pencapaian mereka dalam peran mereka.

Manfaat Portofolio Digital Bagi Guru Penggerak:

  1. Memonitor Kemajuan: Portofolio membantu guru penggerak untuk melacak dan memonitor kemajuan mereka dalam mencapai tujuan pendidikan.
  2. Dokumentasi Bukti Kinerja: Guru penggerak dapat mengumpulkan bukti konkret tentang dampak positif yang telah mereka buat dalam sistem pendidikan.
  3. Pengembangan Profesional: Portofolio memungkinkan guru penggerak untuk mengidentifikasi area-area di mana mereka perlu mengembangkan keterampilan atau pengetahuan tambahan.
  4. Pengakuan dan Penghargaan: Portofolio dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan pengakuan resmi atau penghargaan atas kontribusi guru penggerak dalam meningkatkan mutu pendidikan.
  5. Berbagi Pengalaman: Guru penggerak dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik mereka dengan rekan-rekan sejawat dan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain dalam bidang pendidikan.
  6. Pemimpin dalam Perubahan: Portofolio dapat membantu guru penggerak untuk membuktikan diri sebagai pemimpin yang efektif dalam merancang dan melaksanakan perubahan dalam sistem pendidikan.
  7. Menginformasikan Kebijakan Pendidikan: Bukti dari portofolio guru penggerak dapat digunakan untuk mendukung perubahan kebijakan pendidikan yang lebih baik.
  8. Kesempatan Karier: Portofolio dapat membuka pintu bagi guru penggerak untuk mendapatkan promosi atau peluang karier lainnya dalam bidang pendidikan.

Dengan menggunakan portofolio digital, guru penggerak dapat lebih efektif dalam mempromosikan diri mereka sebagai pemimpin yang berpengaruh dalam dunia pendidikan dan memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya perbaikan pendidikan.

Berikut ini Dokumen Turorial Cara Membuat Portofolio Digital Menggunakan Blogger, Download disini:

Senin, 18 September 2023

Kegiatan Lokakarya 1 - Program Pendidikan Guru Pengerak Angkatan 9 Kabupaten Kendal

 

Kegiatan Lokakarya 1 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 telah dilaksanakan dengan lancar dan sukses. Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di SMPN 3 Patebon Kendal pada Hari Minggu 17 September 2023 mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 wib.

Bapak Widi Astiyono selaku Pengajar Praktik sedang memeparkan materi lokakarya di kelas I.

Keiatan Lokakarya ini diikuti oleh 180 Calon Guru Penggerak Kabupaten Kendal dengan 31 Pengajar Praktik yang terbagi menjadi 11 kelas, mulai dari kelas A sampai kelas K.

Adapun Tujuan dari kegiatan  Lokakarya 1 adalah sebagai berikut:

  •  Peserta dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah;
  •  Peserta dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar;
  •  Peserta dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak;
  •  Peserta dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada;
  •  Peserta dapat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan peran guru penggerak.

Berikut ini aktifitas para Calon Guru Penggerak dalam Lokakarya 1 saat mengikuti sesi materi, diskusi dan presentasi yang terangkum dalam beberapa foto kegiatan Lokakarya 1 :







Bapak Widi Astiyono bersama 5 CGP yang didampingi


Rabu, 06 September 2023

Cara Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi sesuai Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

 

Pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam pembentukan individu dan masyarakat. Setiap anak memiliki potensi dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pendekatan yang sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang terkenal dengan konsep "Tunas Muda," sangat relevan dalam memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi.

Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara, atau lebih dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki pandangan tersendiri tentang pendidikan. Filosofi pendidikannya sangat dipengaruhi oleh kearifan lokal dan nilai-nilai budaya Indonesia. Salah satu konsep utamanya adalah "Tunas Muda," yang menggambarkan anak-anak sebagai tunas-tunas yang perlu diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing.

Filosofi Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif, yang berarti memberikan kesempatan kepada semua anak, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau kemampuan, untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan, minat, dan tingkat pemahaman masing-masing siswa. Ini mencakup berbagai strategi dan teknik untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi terbaiknya dalam belajar. Berikut adalah cara bagaimana pendekatan ini dapat diimplementasikan sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara:

1. Mengenal Siswa secara Mendalam

Pendekatan berdiferensiasi dimulai dengan pemahaman mendalam tentang setiap siswa. Guru perlu mengenali minat, kekuatan, kelemahan, dan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Ini dapat dilakukan melalui observasi, percakapan, dan penilaian yang berkelanjutan.

2. Menyesuaikan Materi dan Metode Pengajaran

Setelah mengenal siswa dengan baik, guru dapat menyesuaikan materi dan metode pengajaran. Ini bisa berarti menyediakan materi tambahan untuk siswa yang cepat dalam pemahaman atau memberikan dukungan tambahan untuk siswa yang membutuhkannya. Selain itu, guru juga dapat menggunakan berbagai sumber daya, termasuk teknologi, untuk mendukung pembelajaran yang berbeda.

3. Memberikan Pilihan

Pendidikan Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya memberikan siswa pilihan dalam proses pembelajaran mereka. Guru dapat memberikan berbagai jenis tugas atau proyek yang memungkinkan siswa untuk mengekspresikan minat mereka dan belajar melalui cara yang paling sesuai bagi mereka.

4. Kolaborasi dan Diskusi

Pembelajaran berdiferensiasi juga mendorong kolaborasi dan diskusi antara siswa. Ini dapat membantu siswa belajar satu sama lain dan mendukung pembelajaran yang lebih mendalam.

5. Evaluasi yang Berbeda

Selain metode pengajaran yang berbeda, evaluasi juga harus berbeda. Guru perlu menggunakan berbagai jenis penilaian, termasuk tugas proyek, ujian, dan portofolio, yang memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang paling sesuai.

Kesimpulan

Pendidikan berdiferensiasi adalah pendekatan yang sangat sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Ini memungkinkan setiap siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya sendiri, tanpa dibatasi oleh batasan-batasan tertentu. Dengan mengenali siswa secara mendalam, menyesuaikan pengajaran, memberikan pilihan, mendorong kolaborasi, dan menggunakan evaluasi yang berbeda, pendekatan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan visi besar pendidikan Indonesia yang diwariskan oleh Ki Hadjar Dewantara. Dengan demikian, pendidikan dapat menjadi alat yang kuat untuk menciptakan generasi muda yang berdaya, kreatif, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Indonesia.

---------------

Tips Menjadi Guru Inspiratif


Manfaat Portofolio Digital Bagi Guru (Penggerak) dan Cara Membuat Portofolio Digital Menggunakan Blogger

Portofolio digital bagi guru penggerak adalah sebuah kumpulan dokumen, proyek, dan bukti kinerja yang disusun secara digital untuk mereflek...